Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan | Pertumbuhan dan perkembangan pada flora mempunyai berbagai faktor-faktor baik itu faktor internal (dalam) maupun faktor-faktor Eksternal (luar) dalam pertumbuhan flora dan perkembangan flora sehingga kita sanggup mengetahui mengapa flora sanggup tumbuh dan berkembang ??.., faktor apa saja yang menciptakan flora sanggup berkembang dan tumbuh ??.. adakah penyebab flora sanggup tumbuh dengan cepat dan adakah flora tidak sanggup tumbuh menyerupai biasa atau pertumbuhan dan berkembangannya sangat usang dan mungkin terhenti, oleh karna itu pertumbuhan dan perkembangan mempunyai faktor-faktor dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang mempengaruhi sehingga flora sanggup tumbuh dan berkembang, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan flora yaitu sebagai berikut....
FAKTOH-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam antara lain sifat genetik yang ada di dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Hormon kuat dalam pembelahan sel dan pemanjangan sel. Hormon pada flora misalnva auksin, giberelin, dan sitokinin. Sedangkan faktor luar antara lain makanan, air, cahava, dan faktor lmgkungan lainnya.
A. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar atau faktor lingkungan yaitu faktor yang ada di sekeliling organisme. Faktor lingkungan mi contohnya masakan dan air, cahaya, suhu, oksigen, dan kelembapan. Aktivitas makhluk hidup juga ikut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya, berolah raga mengakibatkan otot-otot berkembang baik.
1. Makanan dan Air
Organisme membutuhkan masakan (nutrien) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan tersebut berupa unsur atau senyawa kimia. Zat masakan dibutuhkan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis banyak sekali komponen sel yang dibutuhkan selama pertumbuhan.
Hewan dan flora memperoleh masakan dengan cara yang berbeda. Hewan mendapat masakan dan binatang lain dan tumbuhan. Tumbuhan sanggup menciptakan makanannya sendiri melalui kejadian fotosintesis. Tumbuhan membutuhkan zat anorganik yang umumnya diambil dan dalam tanah dalam bentuk ion, dan beberapa diambil dan udara. Beberapa unsur dibutuhkan dalam jumlah banyak, unsur-unur tersebut dinamakan unsur makro atau makronutrien, contohnya C, P. Mg. Sedangkan unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro atau mikronutrien, contohnya Zu, Mn, Ca. Tumbuhan yang kekurangan masakan akan terhambat pertumbuhannya. Contohnya kekurangan zat besi dan magnesium menjadikan klorosis, flora berwarna pucat dan akhirnya mati. Kekurangan fosfor menjadikan daun mempunyai bercak kemerahan yang selanjutnya daun cepat rusak. Pengambilan garam mineral dan dalam tanah pada umumnya bersamaan dengan pengambilan air. Air mempunyai tugas sangat penting lantaran air merupakan materi pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam badan makhluk hidup. Pada tumbuhan, kekurangan air akan meningkatkan sintesis absisin, yaitu suatu hormon yang sanggup menghambat pertumbuhan. Sedangkan sintesis hormon lain menyerupai auksin, giberelin, dan sitokinin terhambat. Air juga mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak eksklusif mempengaruhi laju reaksi metabolisme.
2. Cahaya
Cahaya dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Pengaruh cahaya yang paling faktual sanggup diamati dengan membandingkan satu macam flora yang tumbuh pada keadaan cahaya normal dan yang tumbuh pada keadaan gelap. Tumbuhan yangberada di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat tinggi daripada yang ditanam ditempat yang terang. Namun flora di tempat gelap tampak kuning pucat, kurus, daun tidak berkembang. Tumbuhan menyerupai itu disebut mengalami etiolasi. Cahaya dibutuhkan dalam fotosintesis. Dengan demikian cahaya kuat eksklusif pada ketersediaan makanan. Klorofil dibentuk dan hasil fotosintesis. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak sanggup membentuk klorofil, risikonya daun menjadi pucat. Tetapi jikalau intênsitas cahaya terlalu tinggi, kiorofil akan rusak.
Manusia juga memerlukan cahaya untuk pertumbuhannya, terutama untuk pembentukan tulang. Cahaya matahari berfungsi untuk mengaktifkan provitamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D untuk kekuatan tulang.
3. Suhu
Semua makhluk hidup memerlukan suhu tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Suhu mempengaruhi kerja enzim. Pada tumbuhan. penibahan suhu sanggup mempengaruhi pertumbuhan, reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Suhu sang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut Suhu optimum yang paling baik untuk pertumbuhan flora yaitu 10-38°C. Umunmva turSihan tidak tumbuh di bawah suhu 0°C dan atau 40 c
Hewan berdarah hirau taacuh (poikilotermik) harus berjemur untuk menanam suhu tubuhnya semoga proses metabolisme di dalam tubuhnva sanggup berlangsung. Suhu badan normal bagi insan yaitu 37,5°C. Bila suhu badan lebih rendah atau Iebih tinggi dari itu, badan menaikkan suhu tubuhnya terasa tidak nyaman, yang disebut sakit.
4. Oksigen
Oksigen dibutuhkan untuk pernapasan makhluk Oksigen akan dipakai untuk membongkar zat masakan yang menghasilkan enegi tersebut dipakai untuk tumbuh, bergerak, berpikir, dan melaksanakan acara lainnya. Pada tumbuhan, oksigen mempengaruhi pertumbuhan penggalan tumbuh diatas tanah dan pertumbuhan akar yang ada di dalam tanah. Tanah yang gembur banyak mengandung oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
5. Kelembapan
Pada tumbuhan, kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang bekerjasama dengan perembesan air dan garam mineral. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga perembesan air dan garam mineral terlarut pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan.
Kandungan zat organik di dalam tanah juga dipcçaruhi oleh kelembapan tanah. Semakin tinggi kandungan materi organik dalam tanah semakin banyak pula jumlah air yang sanggup diikat. Keadaan mi menciptakan struktur tanah menjadi lebih gembur.
Faktor Dalam ( Internal)
Faktor dalam yaitu faktor yang terdapat di dalam badan organisme, antara lain gen dan hormon.
1. Gen
Gen terdapat di dalam kromosom dan bertanggung jawab dalam pewarisan sifat melalui pembiakan. Ii juga berperan sebagai pembawa instruksi untuk mengatur pertumbuhan protein, enzim, dan hormon. Ketiganya penting dalam reaksi metabolisme untuk mengatur pertumbuhan.
Setiap sel hidup pada organisme akan mewarisi perangkat genetik dan induknya. Informasi genetik yang diterima oleh setiap sel pada ketika pembelahan sel harus sempurna semoga setiap organ sanggup berkembang dengan tepat. Jadi, contoh pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh gen.
2. Hormon
Hormon mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hormon flora disebut fitohorman.Peran hormon flora yaitu merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, dan pemanjangan sel; namun ada pula hormon yang menghambat pertumbuhan. Contoh fitohormon yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen, asam traumatin, dan kalin
Hormon pertumbuhan atau somatotrof berperan penting dalam pertumbuhan primer manusia. Hormon mi mempengaruhi penambahan tinggi seseorang. Orang yang kekurangan hormon ini menjadi kerdil. Sebaliknya, orang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Hormon somatotrof juga sanggup meningkatkan pembelahan sel, sintesis protein, dan pertumbuhan tulang. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari penggalan depan. Perkembangan sifat seks juga dikendalikan oleh hormon. Hormon testosteron yang dihasilkan oleh testis, kuat pada pertumbuhan ciri kelamin sekunder pria, contohnya tumbuhnya kumis, otot yang tebal, turnbuhnya jakun serta bunyi menjadi besar. Hormon estrogen yang dihasilkan perempuan merangsang berkembangnya ciri-ciri kelamin sekunder wanita, contohnya tumbuhnya kelenjar susu, penebalan dmnding uterus, dan kulit yang halus.
Berikut Penjelasan dari Contoh Fitohormon antaralain…
1. Auksin terdapat di embrio biji, meristem apikal, dan daun-daun muda. Auksin berfungsi untuk merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi apikal; dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada ujung batang (meristem apikal) sanggup menghambat pertumbuhan tunas cabang. Keadaan ini disebut dominansi apikal. Karena itu, flora sanggup tumbuh lurus dan tinggi.
Ada beberapa jenis auksin, antara lain auksin a dan auksin b. Auksin a serupa dengan auksin b, hanya berbeda dalam kandungan airnya. Auksin a mempunyai satu mol air lebih banyak. Selain itu, ada zat yang disebut heteroauksin yang kemudian diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Semakin jauh dan ujung tumbuhan, konsentrasi auksin semakin menyusut.
Selanjutnya, marilah kita membahas satu persatu fungsi auksin di banyak sekali organ tumbuhan.
a) Pengaruh auksin terhadap pembentukan akar pada setek
Ada flora yang gampang dibiakkan dengan setek, namun ada pula yang sama sekali tidak sanggup dibiakkan dengan setek. Untuk menghasilkan akar, setek harus mempunyai tunas lantaran tunas sanggup menghasilkan auksin yang diedarkan ke kawasan di bawahnya, yaitu ke dasar pemotongan setek tersebut. Setek tanpa tunas sanggup membentuk akar, asalkan pada setek tersebut diberi auksin/IAA. Pada tahun tiga puluhan Thiman dan Went sanggup pertanda bahwa proteksi auksin dengan takaran tertentu pada setek akan mendorong pembentukan akar.
b) Pengaruh auksin terhadap batang
Kita telah mengetahui bahwa flora yang terkena cahaya dan satu arah akan melengkung ke arah cahaya. Kejadian ini disebut fototropisme.
Membengkoknya batang flora kearah sumber cahaya disebabkan adanya perbedaan konsentrasi auksin. Pada kawasan gelap, konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan rnemanjang lebih cepat dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di kawasan yang lebih terang. Oleh lantaran pemanjangan yang tidak seimbang dan kedua sisi batang ini, batang menjadi bengkok.
Went sanggup rnenunjukkan bahwa penyinaran dan satu sisi pada ujung koleoptil menyebabkan terjadinya transporauksin dan sisi yang terkena sinar ke sisi yang gelap
Daun yang renta menghasilkan lebih sedikit auksin. Penurunan konsentrasiauksin mengakibatkan sel di lapisan absisi lebih sensitif terhdap etilen. Pengaruh etilen di lapisan absisi yaitu mengakibatkan sel-sel daun memproduksi enzim yang sanggup mencema selulosa dan komponen dinding sel lain. Akibatnya, terjadi pemisahan pada kawasan absisi, dan akhirnya daun terlepas dan batang. Daerah absisi ini terletak di antara batang dan pangkal tangkai daun
.
c).Pengaruh auksin terhadap daun
Apabila auksin bekerja sarna dengan gas etilen, maka akan terbentuk kawasan absisi yang mengakibatkan daun gugur.
d).Pengaruh auksin terhadap pembentukan buah
Beberapa spesies flora sanggup membentuk buah tanpa mengalami penyerbukan, tetapi dengan diberi larutan IAA atau pasta yang berisi IAA pada kepala putik. IAA ini mengakibatkan bakal buah tumbuh menjadi buah yang tidak mengandung biji (partenokarpi). Penelitian ini dilakukan oleh Gustafson pada tahun 1936 terhadap buah tomat dan apel.
2. Giberelin terdapat pada meristem apikal akar, meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan raksasa; terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji; dan merangsang perbungaan.
3. Sitokinin dihasilkan pada penggalan akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel; menghambat penuaan; menghambat dominansi apikal; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
4. Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, dan buah. Asam absisat berperan dalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tidak memungkinkan (cekaman lingkungan) dan penutupan stomata selama kekurangan air.
5. Etilen terdapat pada buah yang matang, batang, daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan dalam pematangan buah dan aborsi daun dan bunga.
6. Asam Traumatin
Asam traumatin dianggap sebagai hormon luka, lantaran merangsang pembelahan sel-sel di penggalan flora yang luka. Dengan demikian penggalan luka akan tertutup
7. Kalin
Kalin yaitu hormon yang berfungsi merangsang pebentukan oran flora kalin dibedakan atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang pembentukan batang ; filokalin merangsangp pembentukan daun ; dan antokalin atau florign merangsang pembentukan bunga.
Kesimpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, Semoga bermanfaatsebagai berikut
1, Faktor dalam ( internal ) terdiri atas
- .Makanan dan Air
- Cahaya
- Suhu
- Oksigen
- Kelembapan
- Gen
- Hormon
Sekian artikel perihal faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, Semoga bermanfaat