Definisi Integritas

Definisi Integritas - Integritas yaitu adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan karakter kunci bagi seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang memiliki integritas akan mendapat dogma (trust) dari pegawainya. Pimpinan yang berintegritas  dipercayai alasannya yaitu apa yang menjadi ucapannya juga menjadi  tindakannya.

Dari selancar di internet saya menemukan ungkapan yang menarik ihwal integritas :

“When you are looking at the characteristics on how to build your personal life, first comes integrity; second, motivation; third, capacity; fourth, understanding; fifth, knowledge; and last and least, experience.

Without integrity, motivation is dangerous; without motivation, capacity is impotent; without capacity, understanding is limited; without understanding, knowledge is meaningless; without knowledge, experience is blind. Experience is easy to provide and quickly put to good use by people with all other qualities.

Make absolute integrity the compass that guides you in everything you do. And surround yourself only with people of flawless integrity.”


Ungkapan yang saya cetak tebal berdasarkan saya sangat inspirasional : Tanpa integritas , motivasi menjadi berbahaya; tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya; tanpa kapasitas, pemahaman menjadi terbatas; tanpa pemahaman pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta.

Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan sikap seseorang. Integritas yaitu citra keseluruhan eksklusif seseorang (integrity is who you are).

 yaitu adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nila Definisi Integritas
Setelah membaca ihwal makna integritas, saya beropini kriteria integritas sebagai persyaratan pertama dalam menentukan pimpinan, gres berikutnya menyusul syarat kapabilitas intelektual dan manajerial. Semakin banyak tipe insan dengan integritas yang tinggi akan menentukan maju mundurnya suatu forum dan lebih luas lagi akan menentukan masa depan suatu Negara. Jika demikian halnya, saya jadi bertanya-tanya bila Indonesia hingga ketika ini masih berkutat dalam upaya  melepaskan diri dari jerat korupsi yang sedemikian sistemik, apakah ini ada kaitannya dengan integritas para pemegang jabatan Negara ya? Di antara begitu banyaknya pemimpin Negara di kelembagaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, siapa-siapa saja  yang menunjukkan seorang pemimpin yang berkarakter dan berintegritas tinggi sehingga bisa menumbuhkankan trust di hati banyak warga bangsa Indonesia?  Kalau mencari pemimpin yang berpendidikan tinggi , yang jago atau pakar di bidangnya tentunya kita tidak akan kesulitan menemukannya. Indonesia berlimpah dengan sarjana. Magister, doctor, dan professor setiap tahun juga semakin bertambah jumlahnya. Namun, siapa pemimpin yang betul-betul berintegritas tentunya tidaklah sebanyak jumlah para pakar.

Sungguh celaka bila ternyata pemimpin yang berintegritas itu sulit ditemukan, dan sebaliknya yang banyak justru tipe sebaliknya yakni tipe hipocricy . Jika begitu maka Indonesia sungguh-sungguh dalam ancaman bahaya.  Bahaya yang mengancam ini bukan main-main. Karena pemimpin yang tidak jujur, lebih mengutamakan kepentingan eksklusif , kelompok dan golongan akan cenderung menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lembaga atau Negara  yang mengalami krisis  integritas akan mengalami kemerosotan akhir proses pembusukan dari dalam unsur-unsur organisasi atau Negara itu sendiri.

Saya berdoa biar Indonesia tercinta ini tidak akan menghadapi ancaman ancaman krisis integritas. Kalau pun kita tidak sanggup berharap banyak pada generasi ketika ini, kita masih bisa meletakkan harapan dan harapan kita di bahu generasi mendatang. Kuncinya ada di pendidikan. Nilai-nilai apa yang ditanamkan di benak generasi mendatang dan teladan apa yang dicontohkan akan membentuk huruf mereka. Bicara integritas, maka nilai kejujuran dan pentingnya meletakkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan menjadi nilai yang utama. Sudahkah nilai-nilai ini kita tanamkan dan kita contohkan pada bawah umur Indonesia ketika ini ?  Jika belum atau bahkan yang ditanamkan yaitu nilai-nilai yang mengunggulkan dan mengutamakan kepentingan diri dan kelompoknya sendiri dan yang dicontohkan yaitu sikap yang tidak konsisten dengan yang diucapkan dan dikotbahkan, maka jangan berharap akan banyak lahir manusia-manusia berintegritas di bumi Indonesia.
LihatTutupKomentar