BELAJAR BERCOCOK TANAM di AKADEMI BERKEBUN
GRATIS
  GRATIS
 Ingin bisa bercocok tanam secara instan? Belajarlah di Akademi Berkebun yang dikelola oleh para penggiat Indonesia Berkebun. Kelas  dalam akademi itu dibuka tiap dua bulan sekali. Belajarnya, mulai dari  materi dalam ruang hingga praktik lapangan, dilakukan dalam sehari saja. 
  Syaratnya, cukup mendaftarkan diri dan mentransfer uang Rp 25  ribu. “Biaya belajarnya gratis. Uang digunakan untuk membeli konsumsi  bagi peserta, karena kegiatan dilakukan dari pagi hingga sore,” kata Ida  Amal, salah satu pengelola Akademi Berkebun. 
   Selain itu,  transfer uang sebagai bentuk tanggung jawab peserta. Dulu, Akademi  Berkebun menggratiskan seluruh biaya pendidikan, termasuk konsumsi. Uang  untuk membeli makanan bagi peserta, diambil dari hasil penjualan kebun  percontohan. 
  Namun, beberapa peserta ada yang “nakal”. Misalnya,  berhalangan hadir tanpa pemberitahuan, sehingga konsumsi yang sudah  disiapkan, menjadi mubadzir. “Padahal, uang yang dipakai untuk  membelinya bisa dimanfaatkan untuk hal lain, membeli benih misalnya,”  kata Ida. 
  Dalam kelas berkebun, peserta diajarkan mulai dari  pengenalan jenis-jenis sayuran, cara bercocok-tanam, pengendalian hama,  hingga pemanenan. Bagi yang berniat untuk menekuninya secara komersial,  diajarkan cara marketingnya. 
  Mereka juga menghadirkan tutor  tamu, yang biasanya adalah praktisi di bidangnya. Beberapa direktur dan  pakar marketing pernah menjadi pemandu. 
  Menurut Ida, tak sedikit  alumni Akademi Berkebun yang memutuskan untuk menekuni agrobisnis di  lahan yang mereka sewa. Apalagi, tren pangan organik kian menyebar di  banyak kota. “Kita memang mengarahkan peserta pada model pertanian  organik,” katanya. 
  Ida yang juga aktif di Banten Berkebun  bermimpi, pertanian perkotaan mengisi ceruk kebutuhan sayur-mayur  organik warga perkotaan. Potensinya, kata dia, sangat besar. Ia  mencontohkan perkebunan kangkung di kawasan Sepatan, Tangerang, yang  tiap hari kewalahan melayani permintaan, padahal panen mereka 20  ton/bulan. 
  Namun yang utama, kata dia, pertanian perkotaan  membantu warga kota untuk berswasembada pangan. “Paling tidak, ketahanan  pangan keluarga terjamin,” katanya.
  Ingin bergabung dengan komunitas berkebun di kota Anda? 
  Follow akun Twitter di bawah ini:
      Aceh - @ACEHberkebun
       Medan - @mdnberkebun
      Padang - @pdgberkebun
      Batam - @BatamBerkebun
      Banten - @bntberkebun (tiga lokasi: Serang, Bintaro Callista, BSD)
    Jakarta - @JktBerkebun (tiga lokasi: Holycow Senopati, Holycow Kelapa Gading , dan   Rumah Sushi Kelapa Gading)
      Bogor - @bgrberkebun
      Depok - @DpkBerkebun
      Bekasi - @BekasiBerkebun
      Bandung - @BdgBerkebun
      Sukabumi - @smiberkebun
      Batang - @BatangBerkebun
      Semarang - @smgberkebun
      Jogja - @JgjBerkebun
      Solo - @SoloBerkebun
      Madiun - @MadiunBerkebun
      Malang - @MLGberkebun  
      Surabaya - @srbyberkebun
      Denpasar - @BaliBerkebun
      Pontianak - @ptkberkebun
      Banjarmasin - @BjmBerkebun
      Samarinda - @smdberkebun
  

