Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Seiring Perkembangan Peradaban

Oleh : Admin

A.    Pendahuluan
Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan Teknologi Informasi dan Komunikasian oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bukan hanya itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi juga memiliki andil yang besar dalam hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar.
Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui.
Kehidupan kita sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan informasi Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menjadikan komputer, internet, dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan di dunia pendidikan.
Dalam memasuki era tersebut, sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam lingkungan kehidupan mereka. Kemampuan untuk berbahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang sering kali diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Selain itu dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diharapkan pelajar-pelajar di negeri kita dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang melek teknologi.
Teknologi informasi telah berkembang pesat. Perkembangan tersebut merupakan proses dari peradaban manusia yang salah satunya diakibatkan oleh proses penyampaian informasi yang semakin mudah dancepat. Perkembangan  teknologi informasi dengan infrastruktur  yang serba modern ini telah menjadikan berbagai macam informasi dengan mudah dapat diperoleh melalui berbagai media sampai pada terwujudnya jaringan internet. Lebih hebatnya layanan yang disediakan teknologi informasi dan komunikasi ini semakin mudah diakses tanpa terhalang jarak dan waktu sehingga semua informasi yang diperlukan bisa dengan cepat diterima

B.     Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi informasi (information technologi) biasa disebut TI, IT atau infotech. Berikut ini adalah berbagai definisi tentang informasi:
1.      Haag dan Keen(1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemerosesan informasi.
2.      Martin(1999)teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi computer(perangkat keras danperangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkanjuga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
3.      William dan Sawyer(2003) teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.[1]
Dari definisi-definisi diatas terlihat bahwa teknologi informasi baik secara implisit maupun ekplisit tidak sekedar teknologi computer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi.   Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.
Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat.
Dalam The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications.[2] teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi[3]. Kelambatan itu terasa sebab volume informasi semakin cepat membengkak. Pendit menambahkan bahwa teknologi informasi memungkinkan konsumsi informasi dalam jumlah besar dan kecepatan luar biasa. Kemampuan tersebut terutama disebabkan oleh “ujung tombak” teknologi informasi.

C.    Urgensi Teknologi Komunikasi dan Informasi
Kekuatan sebuah informasi jauh lebih hebat dibandingkan dengan kekuatan angkatan bersenjata manapun di dunia. Secara umum, peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam lingkup nasional mencakup fungsi-fungsi sebagaiberikut:
1) Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
2) Meningkatkan daya saing bangsa
3) Memperkuat kesatuan dan persatuan nasional
4) Mewujudkan pemerintahan yang transparan dan
5) Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional.[4]
Sesuai dengan pendapat Sofyan Djalil (Sekretariat Negara 2007) Perkembangan TIK menyebabkan terciptanya lalu lintas informasi dan komunikasi bebas hambatan antarnegara dan wilayah. Dengan kata lain, keberadaan TIK mampu menghilangkan berbagai hambatan geografis sehingga terjadi transformasi pola hidup manusia diberbagai bidang menuju masyarakat berbasis ilmu pengetahuan atau knowledge-based societyAdapun manfaat keberadaan TIK bagi bangsa Indonesia diharapkan adalah:
1) Mendukung perbaikan keamanan dan mempercepat perkembangan kesejahteraan
sosial dan
Ekonomi.
2) Mengatasi berbagai kesenjangan antara pusat dan daerah dalam mendukung suatu
sistem yanglebih adil dan makmur.
3)Meningkatkan akses informasi dan pengetahuan.
4) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (human capacity building).
5) Mendukung proses demokrasi dan transparansi birokrasi dan
6) Membentuk masyarakat informasi (knowledge-based society.[5]
            John Dewey pernah mengatakan, bahwa komunikasi adalah hal yang paling menabjubkan.  Dalam pandangannya masyarakat bertahan karena adanya komunikasi dan terus berkembang berkat adanya komunikasi.[6]    Dengan komunikasi manusia melakukan berbagai penyesuai diri yang diperlukan dan memenuhi berbagai kebutuhan dan tuntutan yang ada sehingga masyarakat tidak bercerai berai. Melalui komunikasi sosial pula manusia mempertahankan institusi-isntitusi sosial berikut segenap nilai dan norma prilaku tidak hanya hari kehari namun dari generasi ke genarasi.[7]
Kita harus memahami kalau dengan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi, terutama teknologi komputer dan internet kita dapat memperkaya ilmu pengetahuan di bidang teknologi.  Selain itu kita dapat menguasainya dengan terampil sehingga dapat berperan aktif bukan hanya sebagai pengguna, melainkan juga sebagai penghasil teknologi itu sendiri. Karena kemampuan berkreasi dapat dipadukan untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih canggih dan modern.
Dengan memperlajari teknologi informasi dan komunikasi kita bukan lagi orang yang buta kemajuan dan jauh dari label buta huruf. Karena orang yang buta huruf adalah orang yang masjinal (dipinggirkan).  Bukan hanya secara fisik mereka berada di daerah terpencil, namun juga secara historis, sosial budaya, dan ekonomis yang dikenakan faktor struktural.[8] Sebagai orang muslim kita harus jauh-jauh dari label ini.
Laporan IMF menyatakan bahwa, globalisasi bukanlah proses yang dengan sendirinya pasti akan terjadi, tetapi suatu proses yang sangat manusiawi, dimana keberhasilan harus diperjuangkan, bukan dianggap pasti terjadi.[9]
Siapapun di dunia ini tidak akan mampu menghindar dari apa yang dinamakan globalisasi, karena kita adalah bagian dari dunia yang telah terdapat pengaruh globalisasi, demikian juga dengan orang muslim mereka akan terus berkomunikasi, memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.Seperti yang diungkapkan oleh Deddy Mulyana (2001).[10] Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akant tersesat karena ia tidak berkesempatan mendat dirinyadalam suatu lingkungan sosial.  Komunkasilah yang memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang dihadapi.
Media komunikasi selalu tersedia untuk digunakan dalam menyampaikan pesan, harapan, kehendak atau bahkan ancaman.[11] Terlepas  dari out semua teknologi informasi dan komunikasi memiliki andil yang besar dalam perkembangan dunia. Teknologi juga menjadi bagian penting dari dunia pendidikan.  Terlebih ketika model pendidikan masa depan lebih memberi kemungkinan kebebasan bagi anak didik untuk meraih materi pendidikan.
Format pendidikan tidak lagi menempatkan guru sebagai subjek sumber ilmu.  Perkembagnan teknologi terutama teknologi informasi, tak bisa dipungkiri akan membawa perubahan yang cukup mendasar dan menjadi media untuk transformasi ilmu pengetahuan secara efektif.  Dalam bidang dakwah, teknologi informasi juga bisa diobtimalkan untuk kepentingan dakwah Islam  ataupun dakwah dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
a.       Bidang pendidikan (e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M. 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learningâ”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat Saat itu juga (Just on Time). Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
  1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance   Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
2.      Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah
jaringan
3.      Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah
fungsimenjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata).
Kemajuan suatu bangsa dalam era global sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas. Masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era global. Dryden & Voss dalam Utomo  (2008). Dunia telah berubah. Dewasa ini kita hidup dalam era informasi/global. Dalam era informasi, kecanggihan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu.[12]
Beberapa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi (internet) di perdosenan tinggi, diantaranya untuk meningkatkan kualitas: sistem informasi akademik, sistem pengelolaan pembelajaran dan sistem sumber belajar. Semenjak menjamurnya pemanfaatan internet sebagai sistem pengelolaan pembelajaran, berbagai istilah bermunculan seperti misalnya: e-learning, online learning/internet-based learning, e-education atau web-based learning. Secara global istilah itu memiliki kesamaan. Fery (2000) membedakan sedikit tiga kawasan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yaitu e-learning, internet-based learning, dan web-based learningE-learning adalah konsep belajar berbasis teknologi elektronika, diantaranya teknologi video, teknologi audio, teknologi informasi, atau teknologi komunikasi.
Menurut Hartanto (2002) e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk kampus maya. Definisi e-learning sendiri sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah portal yang menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup  e-learning tersebut. Namun, istilah  e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.[13] 

b.      Bidang Pemerintahan
Hampir setiap perkantoran maupun instansi pemerintah telah menggunakan komputer. Penggunaannya mulai dari sekedar untuk mengolah data administrasi tata usaha, pelayanan masyarakat (public services), pengolahan dan dokumentasi data penduduk, perencanaan, statistika, pengambilan keputusan, dan lain-lain.
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Government to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government). Bahkan saat ini dengan adanya e-government, komputer memiliki peran yang sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi berbagai kebijakan, melakukan pemberdayaan masyarakat, termasuk kerjasama antar pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis, memperkenalkan potensi wilayah dan parawisata, dan sebagainya.
Dimungkinkan bahwa teknologi informasi dalam masa yang akan datang akan digunakan untuk pengambilan keputusan politik, misalnya untuk pemilihan umum yang konsep tersebut telah muncul di beberapa negara maju. Selain itu masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung kepada para eksekutif dan legislatif pemerintah melalui e-mail atau forum elektronik melalui web yang dibangun pemerintah setempat.

D.    Aspek Sosial dan Budaya
Dalam kehidupan social, Tidak perlu kita ragukan dampaknya, Bahkan perkembangan teknologi telah merasuk dalam ranah budaya. Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Hal tersebut membuat anak-anak atau bahkan sebagian orang dewasa menjadi acuh dengan lingkungan sekitar (karena sibuk dengan BB nya). Perubahan budaya membaca juga telah berubah menjadi budaya online, dimana online atau surfing internet menjadi suatu keharusan minimal beberapa jam dalam sehari.
Dampak perkembangan teknologi komunikasi terhadap kehidupan sosial
Perkembangan dunia teknologi khususnya komunikasi tentunya telah banyak membantu berjuta-juta penduduk dunia untuk saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan semakin lama, kita dapat berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun relasi bisnis kita dengan harga yang murah dan dengan kualitas yang cenderung meningkat.
       Jika kita mengingat komunikasi dengan waktu efektif pada jaman dulu, suatu hubungan antar manusia bisa dijalin ketika mereka telah berkomunikasi dengan waktu yang efektif sehingga bisa mempertukarkan nilai-nilai, makna, dan pemahaman tentang dunia. Namun, semenjak telepon pertama ditemukan, komunikasi mulai mengalami pergeseran karena sejak saat itu komunikasi tidak harus disertai dengan pertemuan secara langsung.
Hal-hal diatas menjadi bencana, ketika manusia tidak lagi mampu menguasai teknologi yang digunakannya sehingga menimbulkan sifat addict. Kehidupan kemudian dikuasai oleh penggunaan teknologi dimanapun, tanpa mengindahkan batasan-batasan sosial dan norma yang berlaku. Karena seharusnya sebagai seorang pencipta, kitalah yang memanfaatkan teknologi sesuai dengan kebutuhan kita, bukannya malah menjadi tergantung dan tidak bisa hidup tanpa adanya teknologi.
Informasi ini bisa berbentuk apapun, dan bisa berbeda pada setiap orang yang terlibat.
Perkembangan komunikasi dan teknologi yang begitu luar biasa ini ternyata tidak hanya memberikan dampak positif juga memberikan efek negatif yang tidak kalah mengkhawatirkan. Contohnya, berkembangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Budaya yang berkembang justru budaya yang negatif. semakin berkurangnya tenaga manusia yang terpakai apabila perkembangan ini terus berlanjut. Perusahaan akan lebih memilih memakai mesin dibanding manusia. Lalu, kemunculan gap antara komunitas yang memiliki informasi lebih dengan yang tidak juga mulai bermunculan. Ini jelas bukan hal bagus dalam hubungan antara manusia. Hal lainnya seperti kejelasan tentang intellectual property ataupun privasi seseorang juga menjadi masalah yang kerap hadir
.[14]

E.     Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi Seiring Perkembangan Peradaban
Perkembangan komunikasi sangat dipengaruhi oleh peradaban ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi informasi ataupun media-media komunikasi yang diciptakan manusia menjadikan komunikasi memiliki pola yang berbeda. Perbedaan pola itu bisa berupa efektivitas maupun efisiensi komunikasi.
Sejak 1960-an hingga sekarang, teknologi semakin berkembang pesat. Berbagai media komunikasi yang canggih diciptakan oleh manusia. Penemuan media-media digital menjadikan segala aktivitas berjalan semakin efektif dan efisien. Rogers (1986) berpendapat bahwa sejak 1950, perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disiplin telah memasuki periode take off (tinggal landas).
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seperti diciptakannya komputer, laptop, handphone, menjadikan komunikasi memiliki pola yang berbeda. Komunikasi bisa dilakukan lebih efisien dan efektif. Selain itu, pola komunikasi yang terjadi saat ini mempengaruhi nilai-nilai sosial yang ada.
Kita semua merasakan bagaimana pesatnya kemajuan teknologi komunikasi saat ini. Bahkan teknologi yang mungkin tidak terbayangkan oleh manusia dahulu, sekarang sudah banyak digunakan. Jika kita kembali melihat kebelakang, kemajuan teknologi komunikasi ini mengalami era evolusinya. Everett M Rogers (1986:26) mencatat ada empat fase perkembangan komunikasi manusia. Fase-fase tersebut adalah The Writing Era, The Printing Era, Telecommunication Era, dan  Interactive Communication Era. Berikut adalah bagan dari evolusi komunikasi manusia.
  1. Pada Era Komunikasi Tulisan (The Writing Era) dimulai dengan tulisan yang dipahami oleh bangsa Sumeria. Kemudian ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg, namun, awal mula menggunakan mesin cetak itu hanyalah untuk mengkopi kitab yang sebelumnya telah ditulis tangan oleh kalangan gereja dan tersebar sangat terbatas hingga masa renaissance. Pada era ini tangan adalah sebagai alat pertama manusia menyampaikan pesan. Terlihat jelas bagaimana manusia men-delivery pesannya dengan bagian terdekat dengan tubuhnya.
  2. Pada Era Komunikasi Printing (The Printing Era), Rogers memaparkan bahwa fase ini komunikasi manusia lebih maju dengan memanfaatkan teknologi cetak.Pada mulanya kemunculan bahan cetak ini berawal dari Cina dengan ditemukannya bahan baku pembuatan kertas. Selanjutnya teknologi pencetakan mulai berkembang dari Cina kemudian Korea hingga akhirnya ke Jerman dengan ditemukannya mesin cetak. Mesin cetak sebagai alat penyampaian pesan yang terus menerus. Dari sebelumnya hanya bisa satu rupa , setelah mesin cetak muncul akhirnya bisa diperbanyak dan disampaikan terus-menerus.
  3. Era Telekomunikasi (Telecommunication Era), berimplikasi pada pengertian komunikasi dengan jarak yang berjauhan (communication at a long distance). Menurut Rogers (1986: 29-30) pada era  yang mulai berkembang pesat pada medium tahun 1800-an ini memasuki era teknologi elektronika. Rogers memulai era ini dengan mengambil moment pada saat  Samuel Morse pada tanggal 24 Mei 1844 menemukan suatu cara menyampaikan pesan melalui  kabel elektronika, belakangan dikenal dengan istilah telegraph,  dari Baltimore ke Washington DC dengan pesan yang sangat terkenal “What hath God Wrought?”.  Kehadiran telegraph memicu para ahli untuk mengembangkan teknologi yang lebih baru, antara lain radio dan televise. Radio dan televisi yang menampilkan visual dan audio ini semakin memperlihatkan bagaimana penyampaian pesan di peradaban manusia semakin berkembang.
  4. Sementara Era Komunikasi Interaktif (Interactive Communication Era),  merupakan era yang paling kontemporer dimana telekomunikasi terjadi antara dua media yang berbeda dan difasilitasi dengan keberadaan komputer. Rogers mencatat era ini berawal dari ditemukannya ENIAC, sebutan untuk perangkat kerja komputer sederhana yang memiliki lebih dari 18.000 tabung lampu vacuum, di tahun 1946 oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Pensylvania.  Sepertiga abad kemudian penemuan sederhana ini menghasilkan perangkat yang lebih kecil, lebih canggih dan lebih fleksibel dalam penggunaannya. “…thirty years of futher research and development were needed before miniaturized, lowpriced microcomputers became available, a type of computer that many household, businesses, and school could afford” (Rogers, 1986: 30-31).
Dari ke-empat era evolusi komunikasi manusia, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia memulainya dengan tangan. Tangan digunakan untuk menciptakan simbol yang akan diartikan guna menyampaikan pesan, namun, sekarang tradisi menulis tangan sudah tidak sebanyak dahulu. Tulisan tangan orang sekarang banyak yang tidak seindah dan serapi sebelum teknologisemakin canggih. Padahal penelitian menyebutkan jika kita sering menulis dengan tangan akan meningkatkan IQ dan daya kreatif seseorang. Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana nilai yang ada dalam masyarakat, masih menginginkan tulisan tangan atau tidak.[15]

F.     Dampak Negatif
Di samping kebaikan-kebaikan teknologi informasi dan komunikasi ini, kita tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa era Teknologi Informasi dan Komunikasi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi kehidupan kita. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif perkembangan teknologi ini terhadap kehidupan umat manusia.
Kalaupun teknologi informasi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi informasi sinonim dengan kebenaran. Sebab hal tersebut hanya mampu menampilkan kenyataan. Sedangkan kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Tentu saja Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu hal tersebut tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.
Teknologi informasi juga dapat menimbulkan sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi itu sendiri yang berhubungan dengan ‘cybercrime’ atau kejahatan maya.  Masalah kejahatan mayantara ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi masa depan.
Karena kejahatan ini termasuk salah satu kejahatan luar biasa, bahkan dirasakan pula sebagai kejahatan misterius yang dapat mengancam kehidupan masyarakat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan modern dari masyarakat akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.
Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya tergantung dari pribadi kita masing-masing. Karena Teknologi Informasi dan Komunikasi itu memiliki warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah kita ingin membelokkannya ke kiri dengan mengubah warna putih menjadi kehitaman yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut, atau kita ingin membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi keemasan yang melambangkan sisi positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sendiri.[16]


G.    Kesimpulan
Manusia adalah makhluk yang unik. Ia tahu bahwa ia tahu dan ia tahu bahwa ia tidak tahu. Ia mengenal dunia sekelilingnya dan lebih dari itu ia mengenal dirinya sendiri. Manusia memiliki akal budi, rasa, karsa, dan daya cipta yang digunakan untuk memahami eksistensinya, dari mana sesungguhnya ia berasal, dimana berada dan akan kemana perginya. Pertanyaan-pertanyaan selalu muncul, akan tetapi pertanyaan itu belum pernah berhasil dijawab secara tuntas. Manusia tetap saja diliputi ketidaktahuan. Demikianlah sesungguhnya manusia, siapa saja, eksis dalam suasana yang diliputi dengan pertanyaan–pertanyaan. Manusia eksis di dalam dan pada dunia filsafat dan filsafat hidup subur di dalam aktualisasi manusia.
Berdasarkan rasa, karsa dan daya cipta yang dimilikinya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) termasuk didalamnya adalah teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Namun, perkembangan teknologi yang luar biasa menyebabkan manusia “lupa diri”. Manusia menjadi individual, egoistik dan eksploitatif, baik terhadap diri sendiri, sesamanya, masyarakatnya, alam lingkungannya, bahkan terhadap Tuhan Sang Penciptanya sendiri. Karena itulah filsafat ilmu pengetahuan dihadirkan ditengah-tengah keanekaragaman IPTEK untuk meluruskan jalan dan menepatkan fungsinya bagi hidup dan kehidupan manusia di dunia ini.
Kemajuan sains dan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya. Allah telah mengaruniakan anugerah kenikmatan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan kenikmatan sains teknologi.


Daftar Fustaka


Adanya Unsur Nilai Dalam Teknologi Komunikasi Seiring Berkembangnya PeradabanManusia dalam /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi. diakses 27 Oktober 2016.
Dedi Jamaluddin Malik, dkk, Komunikasi Internasional, Bandung: Remaja Rosdiakarya,1993.
Haris Muhammad dan Dudy Priatna, Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: PrenadaMedia.2004.
Hariyadi, Utami, Penerapan Teknologi Informasi Di Perpustakaan Di Indonesia.” DalamLaporan Kongres VI dan Seminar IPI, Padang, 18-21 November 1992. editor HendrataKusbandarrumsamsi, Jakarta: PB IPI.
John Micklethwait dan Andrian Wooldridge, Masa Depan Sempurna, Jakarta:MB. Grafika.
Nur Khoiri, M.Ag, Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap KehidupanSosial dalam Muhamad Panji Ismail, Perkembangan Teknologi Infomasi dan Komunikasi dalam   /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi.diakses 27 Oktober 2016.
Peni Hanggarini & Retno Hendrowati, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasidalam Diplomasi Indonesia dengan Tiga Negara ASEAN , Tahun 2010, Volume 23, Nomor 4dalam
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/03_peni%20retno%20edited%20dc%20via%20mita.pdf
Pendit, Putu Laxman. Makna dan Peran Informasi Dari Masa Ke Masa bagian II: ekonomiinformasi dan informasi ekonomi.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi. Vol. 1(2)April 1994. p. 35-39.
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025,Buku Putih Indonesia 2005-2025,
Penelitian,dalam www.kominfo.go.id
Pengertian Teknologi informasi dalam Komunikasi dalam
/search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi
Paulo Freire, Politik Pendidikan, Kekuasaan dan Pembahasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999.
Urgensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Kalangan Muslim Di Era

[1]Pengertian Teknologi informasi dalamKomunikasi dalam

[2]Hariyadi, Utami, Penerapan Teknologi Informasi Di Perpustakaan Di Indonesia.” dalam Laporan Kongres VI dan Seminar IPI, Padang, 18-21 November 1992. editor Hendrata Kusbandarrumsamsi, Jakarta: PB IPI.

[3]Pendit, Putu Laxman. Makna dan Peran Informasi Dari Masa Ke Masabagian II: ekonomi informasi dan informasi ekonomi.” Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Ilmu Informasi. Vol. 1(2) April 1994. p. 35-39.

[4]Buku Putih Indonesia 2005-2025 Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun 2005-2025 dalamwww.kominfo.go.id
[5]Jurnal,  Peni Hanggarini& Retno Hendrowati,Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Diplomasi Indonesia dengan Tiga Negara ASEAN , Tahun 2010, Volume 23, Nomor 4 h. 277-285 dalam http://journal.unair.ac.id/filerPDF/03peni%20retno%20edited%20dc%20via%20mita.Pdf diakses 27 Oktober 2016.

[6]Muhamad Panji Ismail, Perkembangan Teknologi Infomasi dan Komunikasi dalam   /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi. Diakses 27 Oktober 2016.

[7]Adanya Unsur Nilai Dalam Teknologi Komunikasi Seiring Berkembangnya Peradaban Manusia dalam /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi
[8]Urgensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Kalangan Muslim Di Era Globalisasi dalam /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi. diakses 27 Oktober 2016.

[9]Haris Muhammad dan Dudy Priatna, Media Massa dan Masyarakat Modern, Jakarta: Prenada Media.2004, h.33.
[10]Paulo Freire, Politik Pendidikan, Kekuasaan dan Pembahasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, h. 90.

[11]Dedi Jamaluddin Malik, dkk, Komunikasi Internasional, Bandung: Remaja Rosdiakarya, 1993. Hal 143.

[12]Peranan TIK dalam Kehidupan Sehari-Hari di Berbagai Bidang dalam /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi. diakses 27 Oktober 2016.

[13]Hartanto, Antonius Aditya dan Onno W. Purbo. Teknologi e-learning berbasis PHP dan MySQL. Jakarta. Elex Media Komputindo, (2002).


[14]John Micklethwait dan Andrian Wooldridge, Masa Depan Sempurna, Jakarta:MB. Grafika.

[15]Mulyana, Dedi, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001.

[16]Nur Khoiri, M.Ag, Dampak Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial dalam /search?q=adanya-unsur-nilai-dalam-teknologi. diakses 27 Oktober 2016.

LihatTutupKomentar